Anak Tangga Rumahku
Hari ini aku duduk kembali di tangga rumahku. Tangga yang banyak melahirkan tulisan Kala senja, seperti biasa pulang mengajar aku menyeruput kopi hitam kesukaanku. Melamun, mengingat apa yang aku lakukan hari itu. Tiba-tiba datang ide untuk menulis. Gawai selalu menemaniku. Dia selalu setia menampung semua keluh kesahku. Sambil menopang kaki aku menulis hal yang aku rasa hari itu. Sedih, senang, kesal, pokoknya semua yang aku rasa, aku tulis sambil duduk di anak tangga rumahku. Saat ini ada dua tulisanku yang kutulis sambil duduk di anak tangga itu, yang masuk di majalah Suara Guru. Bukan hal mudah tulisan bisa diterima di majalah Suara Guru. Entah kenapa, setiap aku duduk di anak tangga itu inspirasi selalu datang. Rasanya enak aja duduk di anak tangga itu sambil menyeruput secangkir kopi panas. Tulisan ini pun aku tulis sambil duduk di anak tangga rumahku. Anak tangga yang membuatku semangat untuk menulis.