Merpati Putih


Malam Dua April dua ribu dua puluh tiga, bertepatan dengan malam ke sebelas di bulan Ramadhan 1444 Hijriah, aku menghadiri acara HUT  Perguruan Pencak Silat Merpati yang ke-60 sekaligus Buka Puasa Bersama. Acara tersebut dihadiri oleh seluruh anggota se-Indonesia. Bertempat di tempat latihan kebugaran mas Marchel. Kami dipertemukan melalui zoom dan tatap muka. Para anggota yang ada di zoom berjumlah lebih dari  seratus lima puluh anggota. Suatu jumlah yang cukup banyak menurutku. Jumlah yang menyiratkan kesetiaan anggota pada perguruannya. HUT ke-60, Ini usia yang tidak muda lagi. Perjalanan menapaki negeri ini sudah tak diragukan. 

Merpati Putih merupakan salah satu perguruan pencak silat di Indonesia. Ilmu Merpati Putih berasal dari ilmu kanuragan kerajaan Mataram. Bela diri ini mempunyai teknik olah nafas yang lengkap. Teknik olah nafasnya sudah diakui dunia. Terbukti Merpati Putih mempunyai cabang di seluruh dunia. 

Pada kesempatan itu, mas Hemy selaku pewaris Perguruan berharap besar pada anggotanya agar selalu kompak, solid, dan mengedepankan kepentingan Perguruan. 

Mas Hemy juga bercerita tentang kedekatan beliau pada ketua umum, almarhum mas Leo. Di tangan mas Leo Merpati Putih berkembang sangat baik. Harap mas Hemy semoga ada mas Leo yang lain yang bisa menjadikan Merpati Putih menembus awan dan menyatukan dunia.. Aamiin

Bagiku HUT Merpati Putih yang ke-60, punya kesana tersendiri. Sebenarnya saat itu aku tak ingin menghadirinya tapi entah kenapa aku mengiyakan ketika teman memintaku datang ke acara itu. 

Awal membuka pintu kurasakan keasingan karena baru pertama kali aku bertemu dengan para senior Merpati Putih. Aku memang sudah lama jadi anggotanya tapi setiap ada acara yang senior hadir, aku selalu berhalangan. Aku coba tersenyum dan menyapa dengan para rekan dan senior. Salam hormat aku berikan pada mereka. Salam yang selalu kami junjung di perguruan. Kesopanan, keikhlasan, rasa hormat pada anggota dan senior selalu kami terapkan di perguruan. Itulah yang menjadi daya tarikku pada Merpati Putih serta menjadikan ikatan batin antara aku dengan Merpati Putih. 


Terima kasih Merpati Putih, Terima kasih mas Poeng dan Mas Budi. Semoga Allah menempatkan beliau bersama hamba-Nya yang bertaqwa... Aamiin

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menulis, Menulis, dan Terus Menulis

GORENGAN

PANTUN