Sebatang Besi Untuk Ibu

 

Terik matahari mengikuti sepanjang perjalanan. Aku telusuri jalan TB. Simatupang. Lalu lalang kendaraan bermotor menambah panas hari itu. 

Kulihat seorang ibu duduk di sepeda motor bersama suami dan ketiga anaknya. Anak pertama duduk di depan. Usianya sekitar delapan tahun. Suaminya berkisar empat puluh tahun dan berperawakan gemuk. Putrinya yang kedua duduk diapit ayah bundanya. sedangkan yang paling kecil, digendong ibu tersebut dan yang paling belakang sang ibu. Cukup gemuk tubuh ibu tersebut. Hal ini mungkin tak asing lagi bagi sebagian masyarakat Indonesia. Berbagi tempat duduk dengan keluarga atau teman di sepeda motor. 


Namun tidak bagiku. Sepeda motor yang hanya bisa berbagi untuk satu orang harus berbagi dengan empat orang. Kulihat ibu itu hanya duduk di sebatang besi belakang motor. Pemandangan yang memilukan. Pemandangan yang menguji adrenali. Akankah ibu itu terjatuh? Sepanjang jalan aku berkhayal tentang resiko yang dialaminya. Semoga saja ibu dan keluarganya selamat sampai tujuan

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menulis, Menulis, dan Terus Menulis

GORENGAN

PANTUN