Mengakhirkan Sahur
Ramadan bulan yang Allah takdirkan bagi hamba-Nya untuk berpuasa. Berpuasa merupakan bagian dari rukun Islam.
Jika kita bahas bulan yang penuh kasih sayang Allah ini, tak lekang ditelan waktu dan zaman. Setiap nafas kehidupan yang terjadi di bulan ini, menggambarkan bertapa sayangnya Allah pada hamba-Nya.
Kali ini kita akan memahami makna 'Sahur'.
Sahur merupakan rutinitas setiap hari di Ramadan. Seseorang yang berpuasa Allah sunahkan untuk bersahur terlebih dahulu karena dengan bersahur kita memberikan asupan agar tubuh siap untuk berpuasa. Dikutip dari Day 5, manfaat sahur adalah dapat mencegah naiknya asam lambung, serta menjaga lambung dan sistem pencernaan agar tidak terluka. Sahur juga bisa mencegah sakit kepala yang mungkin muncul selama puasa, mencegah dehidrasi, serta menjaga kekebalan tubuh agar tak jatuh sakit setelah berpuasa.
Kata “sahur” bermula dari kata “sahar” dalam bahasa Arab. Artinya, akhir malam atau waktu menjelang subuh. Sementara pengertian Sahur secara istilah yaitu makanan dan/atau minuman yang dikonsumsi pada saat sahur.
Jika kita cermati arti kata sahur dalam bahasa Arab adalah waktu menjelang subuh. Ada kata 'menjelang subuh'. Ini menunjukkan bahwa selayaknya kita bersahur itu mendekati waktu subuh atau yang sering kita sebut mendekati waktu Imsak. Apa makna mendekati di sini? Maksudnya adalah selayaknya kita bersahur mulai sepertiga malam hingga mendekati Imsak.
Hadist Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam yang diriwayatkan dari Anas bin Malik radhiyallahu’anhu, berikut ini:
بَكِّرُوْا بِالإفْطَارِ، وَأَخِّرُوْا السَّحُوْرَ
Artinya: “Segerakanlah berbuka dan akhirkanlah sahur.” (HR. Ath-Thabrani)
Mengapa Rosulullah memerintahkan kita untuk mengakhirkan sahur?
Ada beberapa manfaat yang kita rasakan jika bersahur di akhir waktu, yaitu:
1. Mempersingkat waktu menahan lapar.
Jika kita bersahur di awal malam atau di pertengahan malam makan waktu yang kita butuhkan untuk menahan lapar lebih lama. Kewajiban berpuasa adalah mulai terbit fajar sampai terbenamnya matahari. Kita berpuasa 12 sampai 14 jam setiap hari. Jika berpuasa lebih dari itu bisa jadi tubuh kita tidak siap. Untuk itu Allah sunahkan mengakhirkan sahur.
2. Shalat Subuh Tepat Waktu
Jika kita menyelesaikan sahur mendekati waktu Imsak maka sebentar lagi waktu subuh. Tidak ada jeda tidur lagi. Sehingga ketika azan subuh datang, kita sudah bersiap untuk shalat.
3. Menjaga Keseimbangan Kadar Gula dalam darah
Setelah sahur sebaiknya kita tidak tidur kembali karena kadar gula yang berlimpah yang berasal dari makanan yang kita makan saat sahur sangat berbahaya jika tidak langsung diolah menjadi energi. Gula dalam darah dapat diolah menjadi energi dengan cara beraktivitas. Jadi sebaiknya setelah sahur kita melakukan aktivitas untuk mengubah gula dalam tubuh menjadi energi.
Anas bin Malik RA berkata bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda,
تَسَحَّرُوا فَإِنَّ فِي السُّحُورِ بَرَكَةً
Artinya: "Makan sahurlah kalian karena sesungguhnya di dalam sahur itu terdapat berkah." (HR Bukhari).
Di dalam sahur Allah berikan pahala dan berkah yang berlimpah. Pahala merupakan balasan dari Allah berupa kebaikan yang akan dirasakan hamba-Nya ketika bertemu dengan-Nya di alam abadi nanti. Berkah merupakan rasa, nikmat yang dirasakan hamba-Nya ketika di dunia. Berarti ketika mengakhirkan waktu sahur banyak manfaat yang kita rasakan . Keberkahan itu bermuara pada keberkahan dunia dan akhirat . Untuk itulah Allah sangat suka jika hamba-Nya ketika akan berpuasa hendaklah sahur terlebih dahulu.
Itulah Allah. Zat yang Maha Tahu. Zat yang Maha Kasih. Zat yang memberikan perintah demi kebaikan hamba-Nya.
Wallahu a’lam bish-shawab
Dukuh, 2 Ramadan 1444 H/24 Maret 2023
Komentar
Posting Komentar